Haloo para sobat Blogger,, bertemu lagi dengan saya M. Aditya Kurniawan sebagai penulis di blog sederhana ini..
Kali Ini saya akan membahars tentang MISTERI BURUNG ABABIL DAN LETUSAN KRAKATAU.
Wow dilihat dari judulnya sepertinya topik kali ini agak sedikit misterius nihh... Yang udah gak sabar langsung aja yahh
Cekidot....
Viva - Ababil
Kisah burung Ababil sudah sangat melegenda dalam ummat Islam. Terutama
masyarakat Arab yang tinggal tak jauh dari Baitullah Ka’bah Al
Mukarramah. Cerita tentang burung Ababil merupakan cerita dahsyat yang
selama ini menghiasi keberadaan Ka’bah dimana pada masa lalu sebelum
Rasulullah Muhammad SAW terlahir maka Ka’bah mendapat ancaman dari raja
Abrahah yang ingin menghancurkannya.
Rasulullah Muhammad SAW
sendiri terlahir pada tahun 571 Masehi. Sementara kisah burung Ababil
terjadi sebelum kelahiran beliau. Di sini saya sedikit melakukan
utak-atik-gathuk karena menurut saya peristiwa antara hadirnya burung
Ababil di kota Mekkah hampir bersamaan dengan peristiwa meletusnya
gunung Krakatau purba pada tahun 535 Masehi. Barangkali dari kompasianer
sekalian ada yang bisa menambahkan data bahwa peristiwa hancurnya
pasukan Abrahah oleh burung Ababil apakah terjadi di tahun kelahiran
Nabi SAW atau jauh sebelumnya. Jika menghitung selisih tahun di atas
maka kita akan mendapati data 571 - 535 = 36 tahun selisihnya.
Sekelumit Kisah Burung Ababil
Raja Abrahah sudah sampai di kota Mekkah dengan pasukan gajahnya.
Penduduk Mekkah sudah pasrah bahwa Ka’bah adalah rumah Allah dan mereka
menyerahkan sepenuhnya perlindungan Ka’bah kepada-NYA. Hanya tinggal
beberapa meter lagi pasukan gajah Abrahah menyentuh Ka’bah tiba-tiba
tanda pertama muncul, yakni gajah yang digunakan pasukan Abrahah tidak
mau bergerak, gelisah. Gajah-gajah itu seakan tahu bahwa bahaya sedang
mengancam mereka. Tak lama kemudian awan menjadi gelap bagaikan mendung
yang teramat pekat. Di saat itulah bebatuan panas meluncur dari langit
menjatuhi pasukan Abrahah.
Dari sekelumit kisah di atas ada beberapa data yang bisa kita rinci,
1. Gajah yang tadinya gagah mendadak gelisah. Ini seperti terjadi pada
umumnya hewan, mereka kerap memberi tanda bahwa bencana akan segera
datang di lokasi itu. Hewan memang memiliki insting yang kuat atas
tanda-tanda bencana dan bahaya.
2. Awan gelap. Peristiwa awan
gelap ini menjadi bagian dari episode hadirnya burung Ababil. Sebelum
bebatuan panas meluncur menghancurkan pasukan Abrahah, awan hitam ini
mendahului.
Dari beberapa data yang coba saya kolekting awan gelap
merupakan fenomena yang ikut menghiasi meletusnya gunung berapi,
termasuk Krakatau. Peristiwa meletusnya Krakatau pada tahun 535 adalah
peristiwa tragedi global yang sangat menakutkan.
3. Bebatuan Panas yang Menghancurkan. Jika di simak gambar berikut ini,
Rotasi bumi dari Kiri ke Kanan bola bumi
Rotasi bumi yang bergerak dari kiri ke kanan globe bumi menjadikan
aliran angin di atmosfer bumi bergerak deras ke arah kebalikan, kanan ke
kiri. Sehingga bisa jadi lontaran bebatuan panas dari Krakatau bergerak
menuju kota Mekkah. Kita akan rinci di bawah.
Letusan Krakatau 535
Letusan gunung Krakatau pada tahun 535 merupakan peristiwa tragedi
besar di seluruh penjuru dunia. Letusan itu menjadi dampak bencana yang
dirasakan di seluruh dunia. Bahkan letusannya disetarakan dengan 2
Milyar kali bom atom Hiroshima. Sehingga dari letusan ini menghasilkan
laut selat Sunda dan memisahkan daratan menjadi dua pulau menjadi
Sumatera dan Jawa.Lebih Lengkapnya di sini. Data pendukung kegelapan
eropa bisa dibaca
Beberapa tahap letusan Krakatau 535,
1. Gempa bumi. Tanda awal reaksi gunung berapi. Tanda awal ini sudah dirasakan sampai Batavia (Jakarta).
2. Letusan bak guntur yang menggelegar. Letusan ini menghasilkan suara
hingga terdengar sampai Australia. Letusan ini juga menghasilan
gelombang kedap udara yang lazim terjadi pada ledakan bom. Sehingga dari
letusan ini sudah menghasilkan korban jiwa.
3. Letusan yang
dihasilkan dari pecahnya Kaldera melontarkan ribuan kubik lava ke
lapisan Stratosfer. Lava dan bebatuan panas ini kemudian ditemukan di
bongkahan es Greenland dan Antartika. Dan bisa jadi jatuh pula di Mekkah
sebagai burung Ababil yang membakar pasukan Abrahah.
4.
Ledakan yang besar itu mengguncang tanah sehingga ambles dan memisahkan
daratan Jawa dan Sumatera dan terbentuklah selat Sunda.
5.
Lava, debu, bebatuan, dan krikil yang terlontar ke Stratosfer menjadikan
hampir seluruh langit bumi gelap dan menutupi cahaya matahari. Sehingga
suhu udara di bumi turun mencapai 10 derajat di ekuator. Turunnya suhu
dan minimnya matahari menjadikan bumi tak ubahnya planet Venus. Komponen
vegetasi di bumi rusak sehingga cadangan makanan menjadi minim. Dan
peristiwa ini mengakibatkan pergolakan sosial dalam memperebutkan
cadangan makanan. Peristiwa ini akan saya lanjutkan dalam tulisan
berikutnya yang akan menceritakan tentang “Krakatau dan Mitos Akhir
Zaman”. Idenya sudah ada tinggal jari-jemari yang sudah gatal untuk
segera menari.
Kesimpulan
Nah, beberapa Episode
letusan Krakatau 535 di atas jika dikaitkan dengan peristiwa burung
Ababil mendapati banyak kesamaan tanda-tanda alam. Yakni, kegelisahan
hewan akan bencana, awan gelap yang menutup cahaya matahari, dan
luncuran material panas ke permukaan bumi yang membakar segala yang
terkena.
Sekali lagi ini saya sebut sebagai utak-atik-gathuk. Saya
berharap benar adanya. Silahkan dan melengkapi data-datanya jika ada
sehingga sajian saya ini semakin kuat atau jauh dari harapan. Saya hanya
kagum bahwa Indonesia ternyata menjadi perhatian dunia karena Krakatau.
Salah satu gunung yang menjadi bagian dari keluarga besar Cincin Api
Nusantara ini ternyata sangat ditakuti oleh dunia. Dan pernah menjadi
sebab atas wabah dunia. Bisa jadi salah satunya adalah burung Ababil.
Begitulah warga Arab menamakan material Krakatau ini.
Info ini saya dapat dari : FP Facebook Sudah Tahukah Anda
Cukup sekian dari saya untuk posting kali ini,,, ditunggu lohh komentarnya dari kalian semua ^_^

0 komentar:
Posting Komentar